Olly Dondokambey: Pilih Pemimpin yang Punya Martabat, Bukan yang Beri 'Martabak'

pilarsulut.co

Manado, PilarSulut.co - Olly Dondokambey, Tokoh Nasional asal Sulawesi Utara didaulat menjadi keynote speaker dalam Seminar Kebangsaan dengan tema 'Peran Pemuda di Ruang Publik Politik Menuju Pilkada yang Bermartabat; Jalan Lurus Membangun Keharmonisan Berbangsa' yang diinisiasi oleh Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sulawesi Utara, Minggu (04/10/2020).

Dalam seminar yang dilangsungkan di Hotel Gran Puri Manado itu, Olly menegaskan, memilih pemimpin harus penuh perhitungan dan diseleksi ketat kualitas dan integritasnya. Karena jika salah pilih, yang menderita adalah rakyat.

"Pilih pemimpin yang punya martabat, bukan yang beri 'martabak'," tegas Dondokambey. 

"Jangan sampai karena yang dikejar hanya berupaya untuk menang, lalu mengabaikan martabat calon tersebut. Terlena dengan bantuan 'martabak' yang diberikan calon, padahal bantuan hanya diberikan saat pilkada, lima tahun sekali. Akhirnya menyesal ke depannya nanti," tambahnya. 

Menurut orang ketiga di PDIP ini, sulitnya penentuan calon juga menjadi perbincangan di partainya. Ambil contoh di Kota Manado saat memilih Andrey Angouw jadi calon walikota. Banyak yang tidak setuju dengan berbagai alasan dan perdebatan. 

"Memilih pemimpin tidak sembarang. Jangan lihat suku, agama, dan golongannya; tapi lihat orangnya. Kita harus cari orang yang betul-betul bisa mengayomi kita semua. Orang yang memiliki integritas dan loyalitas dalam membangun Kota Manado," papar Orang Ketiga di PDIP ini. 

"Kalau penentuan calon tinggal dipasangkan di tengah jalan, tidak seleksi baik-baik track record calon tersebut, rakyat jangan menyesal jika terjadi penyimpangan. Itu bukan salah kepala daerah, kenapa pilih dia saat pilkada," tambahnya.

Menuju pesta demokrasi yang bermartabat, lanjut Olly, bukanlah tugas yang mudah. Tetapi jika kita tidak melakukan perubahan dan perbaikan ke arah demokrasi, maka kita tidak akan dapat mewujudkan harapan dan impian masyarakat. 

“Karena itu, momentum Pilkada selalu dijadikan sebagai ujian sekaligus tolak ukur bagi terciptanya keadaban demokrasi,” jelasnya.

Calon Gubernur (petahana) Sulawesi Utara ini lalu mengajak seluruh masyarakat Bumi Nyiur Melambai mendukung seluruh proses tahapan Pilkada Serentak 9 Desember 2020.

“Dukungan dan kerjasama harmoni oleh semua pihak, termasuk kaum muda seperti Pemuda Muhammadiyah, sangat dibutuhkan dalam mewujudkan demokrasi bangsa yang baik, beradab, berkualitas, taat asas dan tata hukum,” tutur Olly.

Dirinya menyebut Pemuda Muhammadiyah berjasa dalam menopang kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara serta menebar banyak kebaikan di Bumi Nyiur Melambai.

“Saya kira ini memang semangat yang ditunjukkan sesuai dengan slogan Pemuda Muhammadiyah: Fastabiqul Khairat atau berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Semoga ini bisa dipertahankan terus,” ujar Olly.

Bagi Olly, dukungan dari Pemuda Muhammadiyah bersama-sama dengan semua elemen masyarakat Sulawesi Utara menambah kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk pandemi Covid-19 yang efeknya merembet ke segala bidang.

”Dengan soliditas bersama ini, Sulut akan mampu menjalani situasi adaptasi baru ini dan akan lebih hebat lagi,” ungkapnya.

Adapun Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto mengatakan, Sulawesi Utara merupakan etalase bangsa Indonesia dalam keberagaman dan peradaban.

”Sulut harus menjadi sinar bagi daerah lain akan kemajuan masyarakat, dan kesejahteraan rakyat Sulut,” ungkap lelaki yang biasa disapa Cak Nanto.

Seminar turut dihadiri Ketua Pemuda Katolik Lexi Mantiri selaku narasumber, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulut Nasruddin Yusuf, Ketua PWPM Sulut Sudarwin Tampuso, Ketua Fokal IMM Sulut Fitri Mamonto,  dan tamu undangan. [*/qid]

To Top