Sejumlah warga Desa Jiko Utara dan Jiko Induk saat ditemui PilarSulut.co menganggap bahwa ini adalah keteledoran dari pihak Sangad/Kepala desa mereka.
"Saya sudah tua dan juga sudah tidak memiliki suami, umur saya 72 Tahun, rumah saya selama dua hari tergenang air, tapi kenapa saya tidak menerima bantuan, malah mereka yang masih muda yang mendapatkan bantuan," ucap salah seorang lansia yang tak berkenan identitasnya dipublis dan diaminkan oleh sejumlah warga Jiko Utara pada saat itu Minggu (11/09/2021).
"Kalau tidak merata bantuanya mendingan tidak usah, biar kita sama-sama tidak ada bantuan, jangan seperti ini, yang lain dapat yang lain tidak. Saya sempat tanyakan pada kepala desa dan kepala desa menjelaskan, bahwa bantuan itu untuk saya, hanya saja Kami salah manulis nama," katanya sambil menirukan apa yang dikatakan Sangadi Jiko Utara kepadanya.
"Tapi masalahnya yang menerima ini tidak mau mengembalikanya pada saya, jadi bagi saya itu salahnya kepala desa yang menulis," tuduhnya.
Keluhan warga juga mencuat di Desa tetangga, yakni di Desa Jiko Induk.
"Kita semua disini terdampak banjir, kita sama-sama susah, kenapa yang dapat bantuan hanya beberapa orang, itupun di Jiko Utara, tapi kami yang terdampak banjir di Jiko Induk tidak ada yang dapat bantuan," keluhnya.
Terinformasi, sebelumnya pada hari Kamis (09/09/2021) yang lalu, kedua desa ini diguyur hujan yang deras dan menyebabkan banjir menggenang selama dua hari. Mendengar akan hal itu, Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto langsung menyerahkan bantuan pada hari Jum'at (10/09/2021) yang didampingi Kepala Dinas Sosial
Slamet Umbola dan Kepala BPBD Elvis Siaga.
Sampai berita ini dipublish, Sangadi Desa Jiko Utara Yahya Yakop dan Jiko Induk Jefry Tionusa masih enggan untuk dikonfirmasi oleh media ini, terutama Sangadi Jiko Utara tak mau mengangkat telfon para awak media.
Penulis: H.M.Mg02
