Adapun agenda kegiatan tahunan tersebut berjalan dengan meriah dan penuh khdimat itu juga menampilkan sejumlah pagelaran kebudayaan asli suku Sangihe seperti Tarian Adat, Lagu-lagu Adat, Pemotongan Tamo (kue adat) hingga Musik Bambu.
Dalam sambutannya Kandouw menyampaikan sejumlah ikhwal untuk resolusi di tahun 2023 ini serta ucapan selamat kepada masyarakat Sangihe.
“Atas nama bapak gubernur, atas nama pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, masyarakat Sulawesi Utara, dari Miangas hingga Pinogaluman mengucapkan banyak selamat kepada pemerintah dan masyarakat Kepulauan Sangihe,” sebutnya.
“Ini merupakan kegiatan acara yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun selama ratusan tahun yang sifatnya mengandung makna yang sangat menginspirasi kita semua,” ujarnya seraya menjelaskan, perihal intisari perayaan adat Tulude untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.
“Substansi dari acara Tulude ini adalah kontemplasi, introspeksi, evaluasi terhadap apa yang kita lakukan selama tahun 2022 lalu dan bagaimana kita akan menjalani tahun 2023 ini agar mendapat pijakan-pijakan yang betul dan stample yang mantap dalam menatap kedepan. Sungguh Tulude ini merupakan suatu contoh untuk kita selalu bersyukur sembari memohon ampun kepada Tuhan dan selalu meminta petunjuk kepada Tuhan,” terang Kandouw.
Marilah untuk semua elemen masyarakat untuk bahu-membahu menjaga persatuan demi kemajuan Daerah Sulawesi utara. Mari terus kita mantapkan persaudaraan kita, gotong-royong kita, kebersamaan kita, tekad bulat kita semua dari pemerintah provinsi, kabupaten hingga ditingkat Opo Lao. Tentu juga dengan secara horizontal, tendensi-tendensi ke masyarakat kita supaya kita terus jalan, kita jaga kebersamaan, persatuan dan kesatuan,” ajaknya.
Selanjutnya, mantan Ketua DPRD Sulut itu pun mengimbau untuk menyingkirkan sejumlah perbedaan baik latar belakang dan warna afiliasi politik, karena kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sangatlah penting.
“Bapak ibu yang saya hormati, 598 tahun adalah waktu yang lama, tapi kita harus bermimpi, bertekad, bahwa Sangihe harus ada kalau perlu 2000 tahun lagi. Untuk itu mari kita ciptakan dasar-dasar yang kuat terutama pada sumber daya manusia kita, putra putri kita yang ada di Sangihe. Mari kita ciptakan satu lingkungan yang baik untuk anak-anak dan cucu-cucu kita,” pesan Kandouw.
“Untuk itu mari kita duduk bersama dengan visi yang sama untuk masa depan Kepulauan Sangihe yang kita cintai ini,” tambahnya yang sekaligus mengakhiri sambutan sembari disambut tepuk tangan bahagia para undangan.
Adapun hadir dalam perayaan adat Tulude dan HUT Kabupaten Kepulauan Sangihe tersebut, para masyarakat setempat, Ketua DPRD Sulut Fransiskus Silangen, Pj Bupati Sangihe dr Riny Tamuntuan, sejumlah kepala daerah serta pejabat teras Pemprov Sulut dan Pemkab Sangihe.
KUNJUNGA KERJA TULUDE DI SITARO DAN SERAHKAN BANTUAN
Dalam kunjungan kerjanya wagub di Sitaro, sama halnya seperti di Kabupaten Sangihe yakni menjadi tamu kehormatan pada perayaan adat Tulude yang pada kedatangannya wagub disambut hangat bahagia oleh Bupati Evangelian Sasingen, Wakil Bupati John H Palandung beserta masyarakat Sitaro.
Adapun kegiatan yang berlangsung di Lapangan Akesimbeka, Kecamatan Siau Timur Kabupaten Sitaro itu, wagub menyampaikan sejumlah pesan yang tak kalah pentingnya dimana pada tahun 2023 ini masyarakat Sitaro menurutnya akan lebih bagus dari tahun sebelumnya dengan harapan di era digital saat ini, pemerintah dan masyarakat agar bergandeng tangan untuk menghadapi berbagai dinamika dan problematika yang akan meruntuhkan tembok gotong royong yang selama ini terbangun.
“Harapan pemerintah provinsi supaya kita terus jaga kedamaian kita, kita terus jaga kondusifitas kita, kita terus jaga kerjasama kita seiring-seirama. Pemerintah, masyarakat, tokoh agama, TNI-Polri supaya betul-betul masyarakat Karangetang, Mandolokang Kolo-Kolo ini betul-betul mampu dan cepat lepas landas untuk mencapai Indonesia yang makmur dan sejahtera, menuju Indonesia emas di tahun 2045 nanti,” harap Kandouw dengan meyakini nantinya di tahun Emas Indonesia di 2045 kita semua masih sehat-sehat.
Selanjutnya, Mantan Ketua DPRD Sulut itu kemudian kembali berpesan pada perayaan Tulude ini dapat memberikan makna yang mendalam untuk diimplementasikan di kehidupan sehari-hari.
“Banyak selamat, semoga acara ini tetap memberi kesan dan pesan untuk kita semua. Memberi arti tidak untuk saya, tidak hanya untuk ibu bupati dan pak bupati, tidak hanya untuk ketua DPRD, tapi untuk kita semua, untuk saling menghargai satu sama lain, berupaya satu sama lain lebih baik di tahun 2023 ini,” tandas Wagub Kandouw.