MANADO, PILARSULUT.co - Kamis (15/2/24) malam warga Sulawesi Utara (Sulut) khususnya Kota Manado di hebohkan dengan postingan-postingan yang terkesan memprovokasi kemudian viral, karena video tersebut berisi tentang Kotak Suara hasil Pemilu 2024 yang di tempatkan di Graha Gubernuran Bumi Beringin. Padahal dalam video yang di unggah terlihat jelas kotak suara di kawal ketat oleh TNI-Polri.
Setelah di telusuri, ternyata kotak suara tersebut adalah kotak suara dari Kecamatan Wenang Manado.
Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Wenang Kota Manado Defry Rawis pun langsung menjelaskan bahwa PPK Kecamatan Wenang akhir september memang mengajukan permohonan pinjam pakai Graha Gubernuran untuk tempat penyimpanan kotak dan rapat pleno kecamatan.
"Alasan peminjaman di tempat tersebut karena kantor Kecamatan Wenang tidak memadai untuk penampungan kotak dan giat rapat pleno kecamatan," ungkapnya.
Rawis juga mengatakan bahwa, teman-teman PPK sudah mencari tempat lain di wilayah Kcamatan Wenang tetapi tidak ada yang memenuhi syarat, sehingga memutuskan untuk di letakkan di graha gubernuran.
"Teman-teman PPK wenang sempat menghubungi pengelola Wisma Montini milik Keuskupan Manado tapi tidak dibolehkan karena akan diadakan kegiatan lain," ungkap Rawis lagi.
Rawis menambahkan bahwa sudah dilakukan koordinasi terkait peminjaman graha gubernuran dan sudah disetujui Panwascam Wanea sejak jauh-jauh hari, dan tidak ada larangan atau himbauan lain.
"Pertimbangan lainnya, graha gubernuran adalah fasilitas pemerintah dan bukan rumah dinas gubernur, jadi kami meminjam tempat tersebut untuk diletakkan kotak suara," tandas Rawis.
Sementara itu, Ketua KPU Manado, Ferley Kaparang pun angkat bicara, dia menjelaskan bahwa kotak suara yang dibawa ke Graha Gubernuran tersebut adalah dari PPK Kecamatan Wenang dan buka kota suara se-Kecamatan Manado.
"Karena di Kecamatan Wenang itu tidak ada tempat untuk rapat pleno. Sebab kantor Kecamatan Wenang juga tak representatif dari segi luasnya serta tidak memadai untuk dilakukan rapat pleno," bebernya.
Kaparang menjelaskan, PPK Wenang meminjam tempat di Graha Gubernuran dan sudah ada surat pinjaman resmi.
"Tapi kami sudah sepakat demi menjaga kondusifitas, maka PPK Wenang akan mencari tempat lain untuk dipindahkan lagi surat suara tersebut," tukasnya.
Dan untuk proses pemindahan, sudah berkoordinasi dengan Bawaslu Kota Manado
Yang pindahkan itu PPK. Sebab kan masih harus rekapitulasi, pleno di tingkat kecamatan dulu. Belum tingkat kota.
"Jadi sekali lagi, itu bukan surat suara seluruh Kota Manado. Tapi hanya kecamatan Wenang," tegasnya.
"Jadi sekali lagi, akan dipindahkan demi memperhatikan kondusifnya dan keamanan demi menghindari riak-riak yang menimbulkan tanggapan lain. Intinya tidak ada tujuan tertentu terkait pemindahan surat suara tersebut," tandas Kaparang. (*)