Konas PKB PGI ke XVIII di Tomohon, Gubernur Yulius Bangkitkan Semangat Persatuan

pilarsulut.co


TOMOHON, PILARSULUT.co –
Bukit Inspirasi Tomohon menjadi saksi ketika Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, dengan penuh kharisma memberikan sambutan pada Konsultasi Nasional Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (PKB)  Persekutuan Gereja-Gereja  di Indonesia (PGI) ke XVIII di Tomohon. Acara akbar yang berlangsung pada 4–8 September 2025 ini menghimpun  utusan PKB dari berbagai penjuru Nusantara, menjadikan Sulawesi Utara pusat perhatian dan pusat pertemuan iman serta persaudaraan nasional.


Dalam sambutannya, Gubernur Yulius Selvanus dengan penuh penghargaan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Olly Dondokambey, SE, selaku Ketua PKB PGI, yang dinilainya sebagai penggerak utama di balik  terlaksananya perhelatan nasional ini di Bumi Nyiur Melambai.

Gubernur juga menyambut dengan tangan terbuka seluruh peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Kehadiran mereka di Kota Tomohon, menurutnya, adalah bukti nyata bahwa Sulawesi Utara adalah rumah persaudaraan yang senantiasa hangat dan penuh berkat.


“_Selamat datang di Sulawesi Utara, khususnya Kota Tomohon. Semoga setiap agenda Konas berjalan lancar dan menghadirkan berkat bagi bangsa,”_ ujar Gubernur penuh optimisme.


Tak lupa, Gubernur Yulius Selvanus memberikan apresiasi mendalam kepada Pria Kaum Bapak PGI dan masyarakat Sulawesi Utara yang tetap kokoh menjaga kondusivitas daerah.


“_Walau beberapa hari terakhir kita diwarnai aksi unjuk rasa, syukur kepada Tuhan, semuanya berlangsung dalam damai. Ini bukti bahwa Sulut tetap menjadi teladan harmoni, karena rakyat dan pemerintah berjalan seiring menjaga keamanan,”_ tegasnya.


Dengan kehadirannya, Gubernur Yulius Selvanus tidak hanya memotivasi PKB PGI sebagai unsur pemersatu bangsa  juga menunjukkan kepada peserta KONAS bahwa Sulawesi Utara sebagai panggung persatuan, tempat di mana iman, kebangsaan, dan kebersamaan berpadu dalam harmoni. Konas XVIII PKB PGI di Tomohon pun menjadi lebih dari sekadar forum konsultasi—ia menjelma menjadi momentum kebangkitan spiritual dan solidaritas bangsa. (*) 




To Top