Komisi IV DPRD Sulut Gelar RDP dengan Dikda Sulut

pilarsulut.co

Manado, PilarSulut.co - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pendidikan (Dikda) Provinsi Sulut, terkait dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan seorang guru terhadap siswi viral di media sosial. Aksi cabul ini terinformasi terjadi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Motoling, Minahasa Selatan (Minsel) Sulut, (11/10/2021).

Ketua Komisi IV DPRD Sulut Braien Waworuntu, dengan tegas meminta jawaban terkait kasus viral tersebut.

“Saya meminta penjelasan terkait kasus viral dugaan pelecehan guru terhadap siswi di SMA Motoling. Kalau Kacabdin hadir saat ini, saya minta pak Kacabdin telepon sekarang guru yang bersangkutan untuk dimintai keterangan. Disini hadir juga awak media, supaya juga teman-teman pers mendapat keterangan terkait masalah ini,” tegasnya dihadapan Kepala dinas pendidikan sulut, Grace Punuh bersama jajaran.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi IV Careig runtu mengatakan jika kejadian itu benar, oknum guru itu sangat dan sangat merusak citra pendidikan di Sulut.

“Kalau oknum guru itu ada di tempat ini, kita so tampeleng pa dia. Saat ini pemerintah lagi fokus menaikan citra dalam dunia pendidikan sulut tapi malah ada oknum guru yang merusak tatanan pendidikan, sangat-sangat tidak beradab", ucapnya.

Menanggapi akan hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Sulut, Grace punuh mengatakan bahwa kejadian ini pasti akan ditindaklanjuti.

“Untuk kasus yang terjadi di SMA Motoling itu yang lebih tahu adalah Kacabdin Minsel,” ucap kadis sembari meminta Kacabdin Minsel untuk menerangkan kepada Komisi IV soal kasus itu.

Kacabdin Minsel Max Lengkong menuturkan, bahwa laporan soal kasus viral ini sudah masuk dan langkah pertama yang ditempuh adalah langsung memberikan surat panggilan.

“Jadi besok kita (Dikda) akan BAP yang bersangkutan. Memang sudah viral tetapi kan intinya kita harus mencari bukti otentik dulu, apa benar pelaku melakukan itu atau bagaimana. Kalaupun misalnya dalam pemeriksaan yang bersangkutan melakukan hal itu, tetap kita akan tindaklanjuti", tuturnya.

Lanjutnya, melihat foto yang viral, dirinya mengatakan bahwa memang benar itu berada di SMA motoling. Apakah itu foto asli atau direkayasa, kami belum bisa membuktikan. Tapi yang pasti kalau wajah, itu memang benar adalah beliau.

“Kapan itu terjadi? Saya juga belum tahu pasti. Apakah baru atau peristiwa lama, saya belum tahu. Makanya besok kami akan BAP yang bersangkutan,” ketusnya.

Di akhir penjelasan Kacabdin Minsel Max menambahkan, untuk pengambilan gambar atau foto itu, Max mengatakan bahwa kemungkinan besar adalah siswa.

“Untuk gambar pula, kami belum bisa pastikan asli atau tidak,” punkasnya. (*/A Husain)

To Top