Alfian pun mengisahkan tentang TNI. Dikatakannya, reformasi mulai bergulir pada tahun 1999, ABRI digugat dan pemerintah didesak untuk membubarkan Dwifungsi ABRI yang telah berlangsung selama 32 tahun.
Beberapa perwira tinggi pimpinan ABRI kala itu, segera mengambil inisiatif dan memimpin upaya untuk melakukan reformasi ABRI.
Sembilan langkah reformasi struktural yang merupakan bagian penting dalam tonggak sejarah ABRI, antara lain menghapus fraksi ABRI di DPR, DPRD I & II secara bertahap, memutuskan hubungan ABRI dengan salah satu partai partai politik penguasa dan mengambil jarak yang sama dengan semua partai politik yang ada, serta memisahkan Polisi dengan ABRI.
Dalam proses perjalanan sejarah tersebut peran serta pimpinan ABRI kala itu perlu menjadi catatan sejarah penting di negeri ini.
Dalam menyiapkan perubahan nama ABRI menjadi TNI sebagai cerminan fungsi utamanya, sebagai alat pertahanan negara, dan tidak lagi mengemban fungsi sosial politik sebagaimana yang dipraktikkan pada era orde baru. Secara struktural, reformasi pada tubuh TNI tahap I tuntas pada April 2000. (AI Maku)
