MANADO, PILARSULUT.co - Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) RI menggelar Rapat Kordinasi Penataan Distribusi dan Transportasi Hasil Perikanan dengan menggunakan Moda Transportasi Udara, digelar Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) RI, di salah satu hotel ternama di Manado, Rabu (01/03/2023).
Kegiatan itu mengundang pihak pemangku kepentingan seperti pemerintah, pihak bandara, maskapai, perusahaan logistik dan eksportir.
Adapun isu yang dibahas soal eksport ikan tuna lewat penerbangan ke Jepang.
Berny A Subki, Direktur Logistik – Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, KKP RI mengatakan, menyambut baik dan mengapresiasi langkah dari Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara yang telah memberikan stimulus berupa subsidi lewat anggaran APBD.
Subsidi melalui penyediaan dan peningkatan layanan distribusi dan transportasi komoditas ekspor unggulan, khususnya komoditas kelautan dan perikanan, sehingga penerbangan direct call Manado – Narita dapat beroperasi kembali pada 2 Maret 2023.
“Pengoperasian kembali rute penerbangan ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor dari Provinsi Sulawesi Utara menuju Jepang, khususnya untuk produk unggulan seperti hasil perikanan yang memerlukan kecepatan waktu dan proses pengiriman guna menjaga kualitas kesegaran komoditas sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih kompetitif di kancah global,” jelas dia.
Penerbangan direct call Manado – Narita akan dilayani sebanyak sekali seminggu, setiap Kamis (Manado-Narita) dan Selasa (Narita-Manado) per 2 Maret 2023. Penerbangan tersebut akan dilayani dengan armada A330-300 dan dijadwalkan berangkat dari Bandara Internasional Sam Ratulangi Pukul 02.10 WITA, dan dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Narita, Tokyo pada pukul 08.40 waktu setempat.
Dari pengalaman sebelumnya, dapat diketahui pada saat ini dibutuhkan kontinuitas produk/barang yang akan diekspor sesuai target yang disepakati dengan pihak maskapai (Garuda).
” Untuk itu perlu dibangun interkoneksi dengan daerah atau provinsi lain untuk memenuhi target jumlah kargo, khususnya untuk komoditas kelautan dan perikanan,” ujarnya
Dengan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung yang cukup memadai di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado, Ian menyampaikan KKP mendorong pengembangan peran Bandar Udara ini sebagai bandar udara hub ekspor produk perikanan untuk Indonesia Bagian Timur.
KKP membeber langkah untuk mewujudkan Hub Ekspor Produk Perikanan.
Pertama, konsolidasi muatan melalui pemenuhan pasokan produk perikanan untuk tujuan ekspor dari wilayah Indonesia Bagian Timur.
Kedua, penentuan bandar udara sebagai hub dan spoke untuk ekspor produk perikanan khususnya dari wilayah Indonesia bagian timur sebagai pusat produksi.
Ketiga, ketersediaan rute penerbangan langsung menuju Manado (pesawat regular dan freighter) sebagai pusat pengumpulan dari wilayah Indonesia bagian timur yang menjadi pusat produksi perikanan; dan
Keempat, Pemenuhan sarana prasarana/infrastruktur pendukung untuk penanganan produk perikanan di bandar udara.
Sementara itu Kadis Perikanan Kelautan Sulut DR Tinneke Adam mewakili Gubernur Olly Dondokambey menyatakan kegiatan hari ini sangat penting dan mendukung visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut menjadikan Sulawesi Utara sebagai Pintu Gerbang Asia Pasifik
“Kegiatan hari ini akan sangat penting untuk mendorong Konektifitas dari beberapa Daerah sekitar Provinsi Sulut khusus Komoditi Perikanan untuk ekspor melalui Bandara Sam Ratulangi Manado Sulut, ” tandas Adam saat menghadiri kegiatan ini. (*)