Pertemuan yang berlangsung pada Rabu, (15/9/2021) itu juga membahas soal rencana agenda yang akan dilakukan kedepan untuk Sulut maupun Minut khususnya.
Kepada media ini, Ayub Ali mengatakan, bawa pertama tamu kami Yayasan Masjid Nusantara yang mengajukan kerja sama dengan Provinsi Sulut dan Kabupaten Minut dalam rangka toleransi antar umat beragama dalam bentuk film dokumenter, seperti peristiwa Agape yang begitu cepat realisasinya, responnya, penanganannya sehingga suasananya betul kondusif.
"Ini yang diharapkan sehingga masyarakat diluar Provinsi Sulut bisa melihatnya secara langsung. Kerjasama sama yang di maksud ialah apa yang menjadi kewajiban pihak Yayasan Masjid Nusantara dan apa yang menjadi kewajiban Kabupaten Minut," ucap Ayub di Ruang Kerjanya, Kamis (16/9/2021).
"Lanjut dikatakan Ayub, respon dan tanggapan Bupati Minut sangat luar biasa sebagai kepala daerah dan penanggung jawab. Tinggal menunggu proposal yang resmi sehingga konsepnya jelas untuk di tata.
Yang Kedua kami menyampaikan aspirasi masyarakat pulau Naeng, pulau Gangga dan sekitarnya. Menyangkut keberadaan fasilitas publik yaitu penerangan atau PLN, yang sampai sekarang hanya di nikmati dari jam 6 sore sampai dengan jam 1 malam. Sedangkan masyarakat ketiga pulau dan pulau-pulau kecil lainnya dalam rangka meningkatkan pendapatan berharap fasilitas penerangan atau PLN bisa full 24 jam.
Apa yang kami sampaikan ini juga mendapat respon positif dari Bupati Minut John Ganda langsung komunikasi dengan PLN Pusat dan menyampaikan kepada Gubernur Sulut, bahwa anggaran Kabupaten belum mempunyai kemampuan dalam hal fasilitas publik, maka kiranya ini di Cafer Provinsi Sulut untuk pembelian Genset.
Yang ketiga menyangkut tower yang ada di pulau Naeng. Tower di manfaat masyarakat untuk menerima informasi dari luar, tapi beberapa bulan terakhir ini ijin penggunaan lahan (tanah) masyarakat tidak diperpanjang oleh Telkomsel. Yang sangat sayangkan Anak-anak yang ada di pulau Naeng, Gangga dan sekitarnya yang mengikuti kegiatan belajar-mengajar secara virtual tidak bisa mengikuti secara maksimal dan menjadi keterbelakangan didunia pendidikan, tegasnya
Adapun dalam penyampaian kami, Imam-imam dan Rohaniawan. Dimana akan mendapatkan incentiv tiap bulan oleh Bupati langsung, dan Insya Allah akan kami tata pada APBD Tahun 2022 karena itu adalah janji saya pada rakyat saat kampanye lalu.
"Ucapan terima kasih pada Bapak Bupati karena para pedagang Pasar sempat risau dan galau atas pembebebanan restribusi sewa kios yang dimana tidak ada dalam perda No 1/2018, atas kebijakanya untuk di kembalikan pada aturan semula dengan mengingat kondisi Covit 19 yg belum pulih sampe saat ini" pungkasnya. (A Husain)